Marshmallow Cokelat

judul: Marshmallow Cokelat
penulis: Ken Terate
tahun terbit: 2007
penerbit: Gramedia Pustaka Utama

              Pernah merasakan jatuh cinta waktu SMA? Atau pernah merasakan  galaunya gara-gara memilih jurusan di SMA? Atau rumitnya Persahabatan ? semua kisah tersebut dapat kita temukan di buku milik Ken Terate yang berjudul “Marshmallow Cokelat”.
Berkisah tentang persahabatan 3 orang cewek SMA yakni Marcella, Joy dan Wening. Mereka telah bersahabat sejak kelas satu SMA yang diceritakan di buku sekuel pertama Ken Terate, yakni “My Friends My Dreams”.  Nah, cerita Marshmallow Cokelat ini adalah kelanjutan kisah mereka di semester baru dimana mereka dihadapkan pada permasalahan antara cinta,cita-cita, persahabatan dan pilihan. Cerita dibuka dengan membuat  sebuah “resolusi semester baru” oleh ketiga sahabat ini yang memiliki watak berbeda. Resolusi itu mereka anggap sebagai target pencapaian mimpi yang harus diperjuangkan untuk diwujudkan. Seperti apa mimpi  dan watak mereka? Berikut kisahnya......
Marcella si bossy, cewek asal Jakarta ini dikisahkan sangat terobsesi dengan mimpinya, yaitu menjadi penyanyi melalui sebuah band sekolah yang ia dirikan. Tak tanggung-tanggung, dialah sang vokalisnya. Band Marcella kesulitan untuk mendapatkan dana dari pihak sekolah.
Joy, si cewek gemuk, yang kebetulan menyukai teman sekelas mereka, yakni devon. Celakanya, ternyata selama ini Devon malah menyukai Marcella. Kerumitan antara cinta dan persahabatan pun terjadi. Perpecahan pun juga terjadi di kala kesibukan Marcella dan Joy, malah membuat ragu Wening yang sedang kesulitan menentukan pilihan jurusan antara IPA dan IPS. Kasihan sekali wening ini, ia tertekan dengan ayahnya yang memaksanya untuk masuk ke jurusan IPA yang dianggap lebih bermartabat dibanding kan dengan IPS. Wening pun meragu,  ia merasa tidak berbakat di IPA, dan tidak yakin dengan IPS. Sampai pada suatu pelajaran Sosiologi, ia berhasil membuat  seisi kelas terpukau karena presentasinya bersama Mantra, si teman aneh dikelas mereka.  Di dalam buku ini kisah mereka terangkai apik dalam cerita khas masa-masa remaja yang rumit nan mengasyikkan.

Saya memilih novel Marshmallow Cokelat dengan cerita nya yang khas remaja dan sangat enak untuk diikuti. Terkadang  kata-kata Ken Terate cukup jenaka dan mengundang gelak tawa dalam imajinasi kita ketika membaca buku ini. Betapa tokoh anak SMA tersebut  dapat juga mengingatkan perilaku kita. Buku ini pula merupakan tipikal buku yang “bergizi” bagi saya, dalam arti konten buku  ditemukan informasi-informasi baru yang terkadang kita belum mengetahuinya. Seperti di buku ini kita dapat menemukan teori sugesti, tips membuat resolusi tahun baru dan tips berdemo khas anak SMA.  Di setiap bab ditemukan sebuah kata testimoni yang menurut saya, begitu “pas”. Seperti kata ”bila kamu tahu arah mana yang kamu tuju, hal yang terbesar sudah tertangani” dan masih banyak lagi.
Cerita yang menarik adalah saat ketiga sahabat itu menghadapi permasalahan mengenai mimpi mereka masing-masing. Marcella, sibuk dengan Marshmallow  yang mengalami pasang surut karena merupakan ekstrakurikuler baru di sekolah mereka. Hingga bahkan Marcella dan bandnya berdemo dengan cara membuat sebuah mini concert. Memperjuangkan mimpi, adalah arti dibalik semua ini. Akan tetapi, mereka berhasil melalui masa remaja mereka, sekaligus masalah-masalah yang dihadapai dengan bijak dan indah.  Dengan Jiwa besar dan saling mendengarkan kisah masing-masing, berbagi solusi, masalah pun mereka lalui dengan baik.  Persahataban dan mimpi berpadu indah, terasa manis seperti rasa Marshamallow Cokelat....

resensi oleh: Hanifati Alifa R
twitter: @hanyfati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Harus Bicara

Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual? (Mengintip Kebijakan UKT Universitas Brawijaya)

Antropologi ditengah Pasar