Postingan

Menampilkan postingan dengan label 2013

Cintapuccino: Tentang Obsesi yang Menjadi Kenyataan

Gambar
Judul   :        Cintapuccino Penulis:        Icha Rahmanti Tahun terbit: 2005 Genre: Chicklit                 “Di dalam ketakutan sejati, terdapat keberanian sejati. Satu cara untuk menghadapi ketakutanmu adalah dengan menghadapinya...” “Untuk meuwujudkan sebuah impian dibutuhkan keberanian. Keberanian untuk percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini...” -           Pasrah, segala rencana pasti berpulang padaNya... -           Preparing for the worst, but still hoping for the best... Kok bisa ya?, ada novel yang ceritanya nyerempet-nyerempet dengan pengalaman si pembaca. Ya novel berjudul Cintapuccino ini bisa jadi jawabannya. Novel bergenre chicklit (chick literature), yang ditulis oleh Icha Rahmanti ini saya baca ketika SMA, sekitar tahun 2010....

Cerita dari Mata Kamera: Karnaval di Kelurahan Madyopuro, Malang

Gambar
This picture are took in Karnaval Madyopuro's, an event to celebrate Birthday, Bersih Desa and Suro at Kelurahan Madyopuro, the area where I live. It happend at 3 November 2013, Sunday afternoon, on Jalan Jonge. The participant was gathering near SMKN 6 Malang and Terminal Madyopuro before they surrounding. The most participant is all the people who lived in Kelurahan Mayopuro. The people who live in there road, was come out from their house to see the carnival. Dont forget, the asongan, the sellers of food, drink,toys children and many more was joining. This carnival was opened by the new city mayor, Abah Anton, and also his wife. The good news is, when Abah Anton and his wife will go home and go back to his car, I and some people can "say helo" and shaking hand with him,oh...I think what a humble he is :).... Berpose di depan Ogoh-ogoh ala Karnaval Sakera, tidak hanya di Gondanglegi, tapi juga di Madyopuro! Pernah lihat ini? Seperti di Laskar Pelangi ...

Ekspedisi Sehari Gunung Kawi

Gambar
Night Trip to Kawi's P es ar ean Gunung Ka wi, berada di Kecamatan Wonosari. Terletak di daerah yang dikelilingi kontur jalan penuh tikungan, tanjakan, dan turunan. Selama perjalanan menuju wilayah gunung Kawi, melewati desa Kebobang. Memasuki wilayah pesarean, terdapat sebuah gapura besar, “Selamat datang di wisata religi Gunung Kawi”. Betapa daerah ini memang telah dikenal dan dijadikan sebagai obyek wisata, dan berbasis religi. Sebagaimana halnya daerah petilasan, pesarean, sebagai obyek wisata, di bagian depan terdapat lahan parkiran. Parkir ditarik biaya sebesar Rp. 3000;00. Pusat kegiatan ritual dan pesarean berada di bagian atas (bukit). Untuk mencapai ke lokasi tersebut, jalanan pun mulai menanjak. Di sepanjang jalanan menanjak tersebut, terdapat berbagai kegiatan perdagangan  dan jasa yang sangat ramai. Di kanan kiri jalan dapat ditemukan kios-kios dan lapak yang tergelar menjajakan barang dagangan. Ada yang berjualan aksesoris untuk buah tangan, rumah makan, jasa ...

Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual? (Mengintip Kebijakan UKT Universitas Brawijaya)

Gambar
Sesi II Permasalahan: Kebijakan UKT Universitas Brawijaya Seminar UKT di FIB Mari kita coba berpikir, kita membayar mahal di kampus tempat kita menimba ilmu, mengenyam pendidikan tinggi, untuk meraih gelar sarjana, berharap memperoleh pekerjaan dan atau bahkan mungkin diharapkan dapat menciptkan pekerjaan, dengan segudang pengalaman di luar perkuliahan (jika mengikuti organisasi/kegiatan diluar kelas). Lalu, apa yang telah kita peroleh selama ini? Cobalah lihat data-data terkait kampus yang dipajang di website, disuguhkan di seminar? Cobalah diresapi, terlebih dahulu dan kemudian relevansikan, dan kaitkan dengan kondisi mahasiswa dan seluruh civitas di UB?. Di sesi kedua pemateri yang berasal dari FIA, Fami Putra, mencoba menggiring alur berpikir mahasiswa FIB yang menghadiri seminar terutama para mahasiswa baru. Mencoba mempertanyakan apakah dari biaya yang telah kita investasikan, atau secara sederhana dapat kita ibaratkan uang yang telah kita tanamkan untuk menuai buah ke...

Seminar Kebijakan Publik: UKT di Universitas Brawijaya

Tanggal  20 Oktober 2013, di Ruang 3.5 FIB diselenggarakan oleh DPM FIB UB dengan pengisi materi dari Ismuhadi dan Fami, mahasiswa FIA UB.   Sesi I: Pengantar Teori Kebijakan Menurut saya, kata-kata seperti  “kebijakan dan  publik” memang jarang terdengar dari lingkup rumpun ilmu kita, terlebih di dunia sastra, maupun kebudayaan (antropologi).  Namun, adanya seminar ini telah memberikan nafas dan suasana baru tentang realitas yang terjadi disekitar kita, utamanya di kampus kita tercinta tempat kita menimba ilmu. Maka, seminar kecil ini menggiring kita sedikit memaham dua kata  “kebijakan” dan “kebijaksanaan”, sebelum kita memahami mengenai permasalahan kebijakan dan realitas di Universitas Brawijaya.   Kebijakan à seorang murid harus datang ke sekolah pada jam 7 pagi. Kebijaksanaan à seorang murid, murid harus datang ke sekolah pada jam 7 pagi. Tetapi dia datang terlambat. Ia datang jam 8 pagi namun ia memiliki alasan mengapa ia terlam...

Ketika Air Tak Lagi Jernih, Tak Lagi Bersih: Pengalaman Masyarakat Desa di Pinggiran Air Sungai di Kabupaten Lamongan (Lomba penulisan kreatif #FestivalMedia2013)

Gambar
Air ibarat sebuah nafas bagi kehidupan. Air adalah sumberdaya yang menghidupi mahkluk di bumi.  Berjuta-juta air yang setiap hari mengalir, mengisi sendi-sendi kebutuhan pokok kita. Namun, pernahkah kita membayangkan jika suatu hari air menjadi suatu sumberdaya yang langka dan tak mengalir lagi di dunia? Atau pernahkah kita membayangkan jika suatu hari air yang kita konsumsi tidak lagi jernih, tidak lagi bersih?. Dalam tulisan ini, saya memberikan sketsa mengenai sebuah kehidupan desa di Lamongan yang setiap hari dekat dengan kehidupan air.   Keberadaan  air menjadi sumberdaya yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu masyarakat. Sebagaimana kehidupan masyarakat di sebuah desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tepatnya di desa Rejotengah, yang bergantung dengan air. Mata pencaharian masyarakat memegang kendali pada ketersediaan air. Kehidupan ekonomi masyarakat berputar melalui siklus dari dua sektor pembudidayan, yakni sawah dan tambak yang membutuhkan kete...

Antara Sebuah Lagu dan Waktu

Setiap lagu di suatu masa itu punya romantismenya sendiri….. Antara sebuah lagu dan waktu, ada sebuah rasa di suatu masa..  Ya, siapa yang tak setuju dengan pernyataan saya ini? Atau ada yang ingin mencoba menyanggah dengan membeberkan argumennya?… J Entah kenapa juga saya ingin menulis tentang hal ini. Saya hanya teringat akan lagu-lagu, dan tembang-tembang yang sekiranya selalu hadir di dalam suatu masa kehidupan kita… Ketika ada sebuah lagu lama yang terderngar oleh telinga kita. Kemudian, memori kita mencoba untuk menggali. Berada di masa apa kita. Sederhananya, saya biasa mengaitkan dengan waktu dan tren lagu tersebut. Semisal, “ini lagu jamanku SD” atau “ini lagu terkenal pas jaman-jamannya aku masuk SMP”, dsb. Atau bisa jadi lagu-lagu yang kita ketahui berada di momen-momen tertentu “ini lagu tema ramadhan tapi gak pernah bosan untuk didengar”.  But, I think, and the most thing that happend is ...and  mungkin secara universal, kita mendengarkan lag...

Pramuka di Masa SMP: Masa ber-Organisasi [Pertama ?]

Tulisan ini (mungkin) akan bersambung, karena hidup adalah meloncat dari satu titik ke titik yang lain. Pada saat SMP ini adalah salah satu titiknya, yakni saya merasa ketika mengikuti kegiatan kePramukaan adalah pengalaman organisasi pertama di masa-masa mengenal dunia :) ... Dulu semasa masih duduk di bangku SMP, saya bergabung dengan salah satu kegiatan sekolah, yang dikenal sebagai kegiatan Ekstrakurikuler,   yakni Pramuka. Di jaman itu ekskul biasa dilaksanakan ketika hari Sabtu seusai pulang sekolah atau di hari Minggu. Seingat saya, ada berbagai macam kegatan ekskul yang dapat diikuti, dari ekskul yang ngetren seperti Basket (banyak anak-anak laki yang tinggi dan berwajah lumayan cakep dan menjadi idola di SMP waktu itu), ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja) dengan basecamp nya   di lab Biologi, ekskul berbau english pun juga ada. Tapi waktu itu saya tertarik untuk bergabung di ekskul Pramuka. Memang kegiatan pramuka ketika di jaman SMP termasuk kegiatan yang wa...

Kartun Hiburan di kala Liburan: Detektif Conan

Gambar
Membicarakan tentang kartun, ada sebuah serial kartun asal negeri sakura yang menjadi favorit saya dan adik-adik saya sebagai hiburan pengisi liburan kali ini. Detektif Conan , ya serial anime yang sempat ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta (di Indosiar). Di jaman-jaman sekolah dulu, setiap pagi di hari Minggu, selalu serial ini ditunggu-tunggu. Terkadang, di sore hari di hari yang sama, ada spesial serial Conan edisi film, sehingga menayangkan satu tema cerita khusus. Detektif Conan ini menceritakan tentang Shinichi Kudo, sebagai tokoh sentral dalam anime ini. Ia merupakan detektif Jepang yang masih terbilang muda, namun karena kejahatan organisasi gelap, ia diberi obat "pengecil tubuh", sehingga ia yang seharusnya bertubuh layaknya murid SMA justru tampak seperti murid SD. Untuk menyamarkan identitasnya, ia pun menalani kehidupa sebagai Conan Edogawa. Dalam sehari-hari Conan pun tinggal bersama Kogoro Mouri, seorang detektif yang membuka praktek di Jepang ...

Makna Keluarga ! (a little note for Family Day)

H ari ini, tanggal 29 Juni 2013 adalah hari keluarga nasional. Saya baru tahu jika ada hari nasional, yang merayakan ihwal keluarga pun dari hasil membaca koran. Terlepas bagaimana sejarah terbentuknya, apa latarbelakang munculnya hari keluarga ini tampaknya cukup menarik untuk ditelusuri. Namun, celotehan kecil ini belum jauh menyentuh kesana. Bagi saya, keluarga adalah awal mula dari segala kehidupan. Di dalam keluarga, sebutlah keluarga inti, disinilah kita berbagi cinta dan kasih sayang antara bapak, ibu beserta anak-anaknya. Seperti yang dikatakan oleh buku-buku dan teori-teori, didalam keluarga terdapat pembagian yang dinamakan fungsi dan peranan. Dalam fungsi termuat sebuah sosialisasi, afeksi, edukasi moral dan karakter, internalisasi agama, hingga ekonomi. Semua fungsi ini lebih mendekatkan pada fungsi kebudayaan. Sedangkan dalam peranan, diidentikkan pula pada gender, yakni peran ayah yang lebih dekat pada kewajiban mencari nafkah, atau berkancah di ranah publik, kemud...