Cintapuccino: Tentang Obsesi yang Menjadi Kenyataan
Judul : Cintapuccino
Penulis: Icha Rahmanti
Tahun terbit: 2005
Genre: Chicklit
“Di
dalam ketakutan sejati, terdapat keberanian sejati. Satu cara untuk menghadapi
ketakutanmu adalah dengan menghadapinya...”
“Untuk meuwujudkan
sebuah impian dibutuhkan keberanian. Keberanian untuk percaya bahwa tidak ada
yang tidak mungkin di dunia ini...”
-
Pasrah, segala rencana pasti berpulang
padaNya...
-
Preparing for
the worst, but still hoping for the best...
Kok bisa ya?, ada novel yang
ceritanya nyerempet-nyerempet dengan pengalaman si pembaca. Ya novel berjudul Cintapuccino
ini bisa jadi jawabannya. Novel bergenre chicklit (chick literature), yang ditulis oleh Icha
Rahmanti ini saya baca ketika SMA, sekitar tahun 2010. Awalnya bacanya karena
iseng di rak perpus sekolah (pas jaman sekolah dulu lumayan sering datang ke
perpus,selain untuk ngadem hehehe).
Berkisah tentang cewek SMA di
Bandung, bernama Arprhadita Arrahmi
(Rahmi), yang ngefans, mengagumi, menyukai, menstalker, dan me- yang lainnya
dan merujuk pada obsesi!. Ya, obsesi kepada siapa?, salah seorang kakak senior
cowok di sekolah Rahmi yang bernama Dimas Geronimo (Nimo). Nah, ini adalah
cerita klasik khas remaja, ketika bertumbuhnya rasa suka, rasa cinta, dan rasa
ingin memiliki, menjadi pacarnya di masa sekolah. Namun, hal yang menarik
adalah bahwa si Rahmi ini tidak pernah menjadi pacar di Nimo. Lalu bagaimana dengan si Nimo? Ternyata dia
cuek-cuke aja, tidak menyadari jika ia sudah dikagumi oleh Rahmi, bahkan Nimo
juga sempat memiliki pacar dan berganti-ganti juga. Betapa cinta Rahmi kepada
Nimo ini hanya sebatas sebagai obsesi, mimpi di SMA hingga ia mulai beranjak
dewasa. Sepuluh tahun sudah Rahmi memendam rasa dan selama itu pula Nimo tidak
menyadari.
Hingga, Rahmi melanjutkan hidup
dan berpacaran dengan Raka, seorang pria yang sudah mapan, memiliki masa depan
jelas, dan bahkan bersiap untuk menuju ke jenjang pernikahan..
Tapi, ketika Rahmi benar-benar
telah bersiap menikah dengan Raka, si Nimo datang ke kehidupannya lagi. Rahmi pun diserang dilema...ia seakan menemukan
kembali obsesinya dan membangunkan mimpi-mimpi dan obsesinya di masa SMA....oke
disinilah konflik mulai terjadi. Percintaan antara Rahmi, Nimo dan Raka, and
then, what will happend? Apa yang terjadi dengan Rahmi?. The answer is, you can
read on the novel !!!J
.
Hanya, obsesi si Rahmi kepada si
Nimo ini, cukup kronis. Di novel ini pun dikisahkan bagaimana jatuh bangun
Rahmi mengikuti ekskul yang sama dengan si Nimo, berkuliah di kampus yang sama,
hingga berjuang mendapatkan pekerjaan yang sama dengan Nimo. Parahnya lagi,
Rahmi juga pernah stalker-stalker (kalau
sekarang bahasanya kepo-kepo) si Nimo, dari mengucapkan selamat ulang tahun, telpon-telpon
gak jelas, tanya-tanya ke orang lain tentang Nimo dsb. Di novel ini, Rahmi
diceritakan sangat nimokronis, sangat terobsesi dengan gebetannya itu.
That’s why, hampir setiap saya membaca lembar-lembar di novel ini,
saya pun cukup tertawa geli, karena tingkah laku Rahmi kepada Nimo. Because of what? Karena saya yakin kita
(mungkin cewek khususnya) pun pernah melakukan, mengalami kejadian dan kekonyolan disaat kita mengagumi
seseorang. But that’s the reality, ini juga hampir pernah dirasakan (beberapa)
oleh saya, dan khususnya oleh semua anak cewek di masa sekolah SMP-SMA J. Setidaknya, saya pikir every girl’s have a little story
about first love, first guy in their high and junior school time...
Back to this review, buku chicklit Icha yang berasal dari Bandung
ini menuliskannya dengan cukup ringan, khas remaja, dan mengalir. Saya suka
karena buku ini juga menggambarkan cinta, dengan mengambil sudut pandang dari
filosofi kopi. Itulah mengapa judulnya Cintapuccino? Ada latte, Cappucino,
bahkan kopi pahit. Alurnya diceritakan maju dari kisah SMA, hingga ia menjadi
dewasa, menjadi wanita karir dengan pekerjaan mapan, dan berumur twenty
something (istilah yang saya dapat dari buku ini juga).
Novel ini menurut saya juga “bergizi”,
karena kita dapat semacam quote yang oke, cukup wisely, dan mudah untuk kita
cerna. Apakah pertanda? Apakah kebetulan?.
Ada info-info ringan yang bisa menambah wawasan kita. Penggambaran gadis remaja
berubah wanita dewasa, berkarir, dengan pergaulannya, kehidupan, atau
cita-cita.
Meskipun, bahasa sang penulis
juga terkadang kurang baku. Icha menggunakan petikan bahasa inggris, bahasa
Sunda, dan bahasa khas chicklit,teenlit, dan novel-novel remaja loe-gue nya itu
menjadi satu dalam novelnya... novel ini juga telah naik menjadi film, but I prefer read the book than watch the
movie :p.
At least, saya meresensi atau mereview buku novel chicklit
Cintapuccino ini (padahal bacanya kapan, meresensinya kapan ;p), entah mungkin saya tiba-tiba dilanda agak jenuh dan feel boring dengan seabrek
tugas yang menggila atau mulai sadar kalau saya sudah semester lima~. Betapa masalalu, novel yang pernah kita baca mengaitkannya dengan
pengalaman, rupanya menghiaskan kelucuan, dan romantisme tersendiri jika kita
bisa mengingatnya,menyimpannya,hingga melupakannya :p...
Komentar