Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Nidayaku, Dari "Asmat Papua" sampai "Reog Ponorogo"

Gambar
Menghabiskan waktu di hari jumat dengan "express yourself with your community" di acara Nidayaku, 23 Mei 2014. Sekber menjadi ramai dengan kertas-kertas dan tali rafia. semua dilakukan atas dasar senang, bebas, dan "refreshing" untuk berpartisipasi. Kali ini Mimesis mendapat tema kostum dari suku Asmat. Dan, teman-teman saya ini kreatif sekali karena memanfaatkan "produk-produk intelektual" kami yang bisa dibentuk, dilipat, digunting dan ditempel.  Tahun ini, masih dilaksanakan pawai, dan permainan tradisional. Namun, bintang tamu kali ini tidak kalah heboh dari tahun sebelumnya, karena di depan fakultas tercintah- menampilkan pergelaran Reog Ponorogo, dari Sukun. Menurut info sambil lalu, para pemainnya ini masih muda-muda dan termasuk gabungan dari mahasiswa/i asal Ponorogo. Jadi ingat, di masa awal semester dulu, pernah lihat Reog dan warok-waroknya di depan lapangan rektorat....sekarang, mendekati masa akhir semester..lihat Reog di depan fakultas s...

Pembacaan "Saman", Karya Ayu Utami

Gambar
Judul                    : Saman Penerbit/Tahun     : Kepustakaan Populer Gramedia, 2013. Penulis                 : Ayu Utami Buku pertama dari Dwilogi (Saman-Larung) Membaca novel sastra ini seperti kita mempelajari studi tubuh, relasi rumit pria-wanita, dan tentang buronan “religius” yang terlibat dalam masyarakat. Cetakan 2013, gambar nya aja udah gimana? Seperti inilah kiranya pendapat dari pembacaan saya terhadap novel sastra yang memenangkan sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1998, yang pada masa itu masih suasana lepas dari Orde Baru. Berkisah tentang persahabatan empat perempuan sejak remaja yakni Shakuntala, Cok, Yasmin dan Laiala yang memiliki karakter berbeda. Namun, dalam novel ini dikisahkan cerita utama menyorot pada sosok mahasiswa yang pe...

What Is Quarter Life Crisis? (Krisis Seperempat Baya)

Gambar
Where I Am ? Pernahkah diantara kalian mendengar istilah tersebut?, quarter life crisis , atau saat ini kamu telah menyadari bahwa umurmu   twenty something yakni  telah memasuki umur 20an?. Bila kehidupan diibaratkan seperti titik-titik yang saling dihubungkan, maka pada saat ini kita sedang menghubungkan titik dari masa remaja ( teenager ) ke titik masa dewasa  ( adult ). Konon, masa-masa transisi ini, dan menurut para motivator diluar sana, masa ini kerap diliputi perasaan galau, bimbang, sangat terkait dengan masa pencarian jati diri, who am I . Pasti kita pernah merasakan ketika kita lulus SD, lepas dari masa anak-anak, kemudian beranjak memasuki masa remaja, masa mulai kita belajar dan mengenal hal-hal  yang ingin kita ketahui sendiri (itulah mengapa ada fenomena  ababil, cabe-cabean dsb). Dan, kini, hal yang sama akan kita rasakan kembali, namun di umur 20an kita tidak bisa dikatakan sebagai mahkluk remaja, karena hal-hal yang dahulu kita pelajar...