Malas Membaca? Cara Membaca Buku Masih Begitu Begitu Saja? Simak Langkah-langkah di bawah agar Membaca Buku lebih Mudah dan Bergairah!
Membaca Etnografi |
Membaca buku menurut sebagian orang adalah hal yang
melelahkan. Namun jika buku yang sedang dibaca adalah buku yang sangat kita gemari, tak jadi
masalah. Membca selama semalam pun akan dilalui. Membaca lembaran setebal apapun siap untuk dilahap. Lain ceritanya
jika buku yang harus kita baca, diharuskan untuk direview. Dan itu disebut
tugas kuliah. Nah, berikut ini ada beberapa langkah yang bisa kita terapkan,
agar kegiatan membaca buku dengan genre
apapun merupakan suatu kegiatan yang penuh akan kebahagiaan demi kebergizian
pikiran. Langkah-langkah ini bersumber dan terinspirasi dari dosen-dosen saya dikampus2 (yang
tentunya sudah sering menamatkan berlembar-lembar halaman buku) bisa membantu
kita untuk membaca dengan cara yang baik, benar, dan katakanlah, cepat.
Langkah 1. Kenali judul buku. Jatuh dari mata turun ke
judul. Biasanya kita tertarik ingin membaca buku apa adalah karena judul. Judul
yang provokatif, kreatif dan terbalik-balik mungkin saja menarik perhatian
kita. Pepatah yang kerap kita dengar adalah dont judge book by its cover. Tapi,
tertarik membaca buku karena jatuh cinta pada cover pun juga boleh-boleh saja.
Langkah 2. Baca daftar isinya, kalau menarik dan tertarik,
lanjutkan membaca. Mengapa daftar isi? Karena oh karena daftar isi mencerminkan
runtutan argumen tulisan yang dibangun oleh penulis. Apa itu argumen? Sederhananya,
argumen adalah benang merah.
Langkah 3. Baca bagian pendahuluan dan kesimpulan. Semua buku
pasti punya bagian ini. kalau tidak punya, mungkin dia bukan buku, tapi buku
diary. Jadi, biasanya pendahuluan ditulis oleh si penulis sendiri atau telah
ditulis oleh orang lain yang membaca karya kemudian dijadikan pembuka buku. Nah,
biasanya dengan eksplisit bagian ini membukakan pintu, buku ini menceritakan
apa. Biasanya akan ada kalimat “tulisan ini...” atau “buku ini membahas...” “penulis
A mengkaji...” dsb.
Untuk membaca paragraf yang ada didalamnya pun ada taktiknya.
Setiap paragraf tentu punya pokok pikiran dan pokok gagasan. Kalau kita berhasil
menemukannya, berarti memang benar-benar tulisan tersebut berstruktur baik dan
benar sesuai kaidah EYD dan bahasa. Biasanya, pokok pikiran/gagasan penulis ada
di kalimat pertama atau di kalimat terakhir setiap paragraf.
Kalau bab pendahuluan sudah tamat, lanjutkan ke bab-bab buku
yang dirasa strategis. Dengan begini
membaca lebih terarah, benar, dan efektif. Kemudian, kita bisa menemukan
argumen atau inti yang dibicarakan si penulis dalam bukunya.
Lalu, bagaimana
dengan membaca artikel? Baca bagian pendahuluan, kesimpulan, kemudian gambaran
isinya. Kemudian baca tabel-tabelnya, diagramnya, fotonya. Jika tertarik dalam
suatu bagian dalam artikel. Baca lagi. Dalami. Dalami setiap paragrafnya.
Last but not least,
bisa juga kita sedikit agak memperkosa si buku. Jadi, ketika membaca buku boleh
juga kita memberi penanda dengan memberi garis-garis dengan alat tulis yang
berwarna warni. Atau juga bisa kita sematkan sticky notes disudut sudut buku
itu. Jangan lupa, kalau sempat, beli buku kosong/notes yang bisa kita tulis
review kita atas bukku tersebut atau, kita bisa membuat list: buku yang sudah
kutamatkan (judulnya apa) dan atau: resolusi buku yang akan kubaca (judulnya
apa jumlahnya berapa). Atau, beli buku dulu, entah bacanya kapan (tapi ya jangan sampai kelupaan dan tidak terbaca-baca). Oke? Semoga strategi membaca ini berguna ya bagi kalian wahai generasi kekinian~, jangan lupa
untuk senantiasa membaca!
Komentar