Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

World of Dream: Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual?...

World of Dream: Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual?... : Sesi II Permasalahan: Kebijakan UKT Universitas Brawijaya Seminar UKT di FIB Mari kita coba berpikir, kita membayar mahal di kampus...

Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual? (Mengintip Kebijakan UKT Universitas Brawijaya)

Gambar
Sesi II Permasalahan: Kebijakan UKT Universitas Brawijaya Seminar UKT di FIB Mari kita coba berpikir, kita membayar mahal di kampus tempat kita menimba ilmu, mengenyam pendidikan tinggi, untuk meraih gelar sarjana, berharap memperoleh pekerjaan dan atau bahkan mungkin diharapkan dapat menciptkan pekerjaan, dengan segudang pengalaman di luar perkuliahan (jika mengikuti organisasi/kegiatan diluar kelas). Lalu, apa yang telah kita peroleh selama ini? Cobalah lihat data-data terkait kampus yang dipajang di website, disuguhkan di seminar? Cobalah diresapi, terlebih dahulu dan kemudian relevansikan, dan kaitkan dengan kondisi mahasiswa dan seluruh civitas di UB?. Di sesi kedua pemateri yang berasal dari FIA, Fami Putra, mencoba menggiring alur berpikir mahasiswa FIB yang menghadiri seminar terutama para mahasiswa baru. Mencoba mempertanyakan apakah dari biaya yang telah kita investasikan, atau secara sederhana dapat kita ibaratkan uang yang telah kita tanamkan untuk menuai buah ke

Seminar Kebijakan Publik: UKT di Universitas Brawijaya

Tanggal  20 Oktober 2013, di Ruang 3.5 FIB diselenggarakan oleh DPM FIB UB dengan pengisi materi dari Ismuhadi dan Fami, mahasiswa FIA UB.   Sesi I: Pengantar Teori Kebijakan Menurut saya, kata-kata seperti  “kebijakan dan  publik” memang jarang terdengar dari lingkup rumpun ilmu kita, terlebih di dunia sastra, maupun kebudayaan (antropologi).  Namun, adanya seminar ini telah memberikan nafas dan suasana baru tentang realitas yang terjadi disekitar kita, utamanya di kampus kita tercinta tempat kita menimba ilmu. Maka, seminar kecil ini menggiring kita sedikit memaham dua kata  “kebijakan” dan “kebijaksanaan”, sebelum kita memahami mengenai permasalahan kebijakan dan realitas di Universitas Brawijaya.   Kebijakan à seorang murid harus datang ke sekolah pada jam 7 pagi. Kebijaksanaan à seorang murid, murid harus datang ke sekolah pada jam 7 pagi. Tetapi dia datang terlambat. Ia datang jam 8 pagi namun ia memiliki alasan mengapa ia terlambat. Ia harus membantu ibunya terl