Ini Bukan Curhatan, Ini Hanyalah Kisah yang Ingin Diceritakan Ulang


Ijinkanlah saya menceritakan sebuah kisah, yang telah lama saya dengar. Kisah ini pun tidak sempurna, manakala saya merasa mendengarkannya setengah, atau mungkin sedang lelah pada saat itu. Pada saat belajar menjalankan amanah. Pada saat itu, saya sedang belajar menjadi bagian dari sebuah kepanitiaan. Suatu hari diadakanlah rapat besar? Atau rapat rutin, dimana ada pertemuan staf dengan koordinatornya di suatu divisi. Lalu sang koordinator, di sela-sela memberikan instruksi dan tugas yang harus diemban... Sambil samar-samar saya mendengar... dan inilah usaha yang saya lakukan untuk menceritakannya kembali.... begini kisahnya....

"Kamu datang ke stasiun di sebuah kota untuk pertama kalinya. Kamu tidak tahu apa-apa tentang kota ini. Kamu hanya mengenal satu orang. Seseorang inilah yang akan bersedia menjemput dan mengantarkan kamu selama berada di kota ini. Ia pun menjadi orang pertama yang kamu kenal. Seseorang ini bersedia mengantarkan kemana pun kamu mau. Intinya, seseorang inilah yang sangat berjasa dalam memberitahu semua petunjuk arah dan jalan tempat yang kamu cari. Sungguh, seseorang ini sungguh baik kepada kamu.
Dalam perjalanan selanjutnya, apakah seseorang ini akan berpengaruh dalam hidup kamu?"


Kisah ini begitu menggelitik bagi saya. Dalam kalimat terakhir yang saya ingat dari sang koordinator, ia menyatakan, jika, seseorang nah itu kita. Ya, kita, adalah—staf dan juga koordinator dalam divisi—ini.   
Betapa  pemeran  “seseorang” seperti dalam kisah diatas, adalah seseorang yang dimungkinkan mempengaruhi kehidupan si yang diantar. Sebenarnya akan sangat menarik lagi jika kisah ini ditelaah lagi dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan: kira-kira, siapapun Anda yang membaca kisah ini, ingin menjadi “seseorang”  atau yang si yang “diantar”?. Apakah yang akan Anda lakukan kepada “seseorang”—yang  telah mengantar jika  Anda menjadi yang “diantar”?  Apakah yang akan Anda lakukan kepada  “yang diantar” jika Anda menjadi “seseorang”?. Apakah ketika menjadi salah satu diantaranya, Anda akan selalu mengingat jasa-jasa dan perjalanan selama di kota tersebut? Bagaimana dan sejauh mana pengaruh relasi ini terhadap kehidupan keduanya?
Jawabannya, dapat Anda temukan dalam kehidupan anda, selama ini, atau mungkin yang akan datang, tentunya dengan memilih salah satu diantara keduanya, atau bisa jadi bertukar posisi diantara keduanya.
Sebuah kisah yang ingin diceritakan, lantaran keadaan yang mengingingkan. Sebagai suatu renungan-renungan, suatu motivasi-inspirasi, suatu semangat dan niat. Maka ini bukanlah curhatan, ini hanyalah renungan. Ini hanyalah sebuah kisah yang ingin diceritakan ulang :). 
Seperti tertera dalam meme ini...meme yang 'kekinian dalam kehidupan" saya...

Pict From Sad Story-LINE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Harus Bicara

Jika Biaya Kuliah Mahal, Apa yang Harus Kita Jual? (Mengintip Kebijakan UKT Universitas Brawijaya)

Antropologi ditengah Pasar